Jumat, 22 Februari 2013

Teledor [2]

Kapan sih seorang Sassy nggak kehilangan barang? Kemarin HP-nya hilang dan ditemukan Papa di atas DVD. Dua hari lalu, sepatu larinya raib dan ditemukan Mama di gudang. Tiga hari lalu dompetnya entah ke mana dan ditemukan Bi Surti di atas microwave. Benar-benar sudah melebihi batas normal deh teledornya Sassy itu. Tapi, dia cuek saja tuh.

Parahnya, tidak cuma di rumah saja barang-barangnya secara ajaib menghilang dan secara ajaib pula kembali lagi. Seperti kehebohan yang Sassy ciptakan pagi ini di sekolah.

“Aaaaaahhhhh.....!!!” jerit Sassy di toilet cewek.

“Kenapa lagi sih, lo? Ada yang ilang lagi?” tanya Rana seolah sudah biasa dengan jeritan Sassy.

“Aduh Rana, aduh Rana...” lagi-lagi Sassy mengaduk-aduk tasnya.

“Jangan aduh-aduh, lo. Apa lagi yang ilang?” Rana mulai tak sabar.

Sasyy lalu berbisik ke telinga Rana.

“HAAA??? DALEMAN LO ILANG???“ pekik Rana.

“Sssttt... jangan keras-keras dong!” Sassy meminta Rana dengan muka melas.

Ya, hari ini ada esktra renang, Sassy termasuk anggotanya. Jadi dia harus membawa baju renang plus daleman buat ganti.

“Hahaha! Ya ampun Sy, gila lo ya? Daleman maen taro sembarangan.”

“Trus gimana dong, Ra?”

“Pengumuman... pengumuman...” terdengar suara lewat loudspeaker di seantero sekolah, termasuk toilet. Sassy dan Rana langsung diam dan memasang telinga sebaik-baiknya.

“Telah ditemukan sebuah tas jinjing berwarna hitam dengan bordiran nama Ssy. Berisi pakaian renang dan satu set pakaian dalam berwarna merah. Kepada siswa atau siswi yang berinisial Ssy harap segera mengambil tas tersebut di ruang piket!“

“Ssy?“ dahi Sassy berkerut.

“Ssy?“ ulang Rana seraya memandang Sassy. “Bukannya itu elo? Busyeeet dah Sy, satu sekolahan sekarang tahu dong warna daleman lo ntar. Ambil gih!” perintah Rana dengan wajah prihatin.

Sassy berjalan dengan lesu menuju ruang piket. Satu sekolah, sayangnya sudah tahu siapa itu Ssy. Dan ia nggak bisa menutupi muka merahnya yang sudah mengalahkan warna kepiting rebus itu, ketika melewati teman-temannya, yang sudah riuh bersorak.

Kapok deh! Dalam hati Sassy berjanji untuk berusaha mengobati penyakit teledornya itu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jumat, 22 Februari 2013

Teledor [2]

Kapan sih seorang Sassy nggak kehilangan barang? Kemarin HP-nya hilang dan ditemukan Papa di atas DVD. Dua hari lalu, sepatu larinya raib dan ditemukan Mama di gudang. Tiga hari lalu dompetnya entah ke mana dan ditemukan Bi Surti di atas microwave. Benar-benar sudah melebihi batas normal deh teledornya Sassy itu. Tapi, dia cuek saja tuh.

Parahnya, tidak cuma di rumah saja barang-barangnya secara ajaib menghilang dan secara ajaib pula kembali lagi. Seperti kehebohan yang Sassy ciptakan pagi ini di sekolah.

“Aaaaaahhhhh.....!!!” jerit Sassy di toilet cewek.

“Kenapa lagi sih, lo? Ada yang ilang lagi?” tanya Rana seolah sudah biasa dengan jeritan Sassy.

“Aduh Rana, aduh Rana...” lagi-lagi Sassy mengaduk-aduk tasnya.

“Jangan aduh-aduh, lo. Apa lagi yang ilang?” Rana mulai tak sabar.

Sasyy lalu berbisik ke telinga Rana.

“HAAA??? DALEMAN LO ILANG???“ pekik Rana.

“Sssttt... jangan keras-keras dong!” Sassy meminta Rana dengan muka melas.

Ya, hari ini ada esktra renang, Sassy termasuk anggotanya. Jadi dia harus membawa baju renang plus daleman buat ganti.

“Hahaha! Ya ampun Sy, gila lo ya? Daleman maen taro sembarangan.”

“Trus gimana dong, Ra?”

“Pengumuman... pengumuman...” terdengar suara lewat loudspeaker di seantero sekolah, termasuk toilet. Sassy dan Rana langsung diam dan memasang telinga sebaik-baiknya.

“Telah ditemukan sebuah tas jinjing berwarna hitam dengan bordiran nama Ssy. Berisi pakaian renang dan satu set pakaian dalam berwarna merah. Kepada siswa atau siswi yang berinisial Ssy harap segera mengambil tas tersebut di ruang piket!“

“Ssy?“ dahi Sassy berkerut.

“Ssy?“ ulang Rana seraya memandang Sassy. “Bukannya itu elo? Busyeeet dah Sy, satu sekolahan sekarang tahu dong warna daleman lo ntar. Ambil gih!” perintah Rana dengan wajah prihatin.

Sassy berjalan dengan lesu menuju ruang piket. Satu sekolah, sayangnya sudah tahu siapa itu Ssy. Dan ia nggak bisa menutupi muka merahnya yang sudah mengalahkan warna kepiting rebus itu, ketika melewati teman-temannya, yang sudah riuh bersorak.

Kapok deh! Dalam hati Sassy berjanji untuk berusaha mengobati penyakit teledornya itu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar