Kamis, 23 Januari 2014

Awas Polusi Suara

Macet kadang bikin kita kesal, marah, campur aduk, deh!. Belum lagi bunyi klakson yang saling beradu selama perjalanan. Ada juga yang memilih menyalakan musik sekencang-kencangnya, seolah nggak peduli dengan pengendara lainnya. Bikin telinga kita sakit. Hati-hati, ketidaknyamanan ini termasuk polusi suara, lho. Efeknya bisa menyerang kesehatan kita.
Apa sih polusi suara?
Polusi suara merupakan salah satu bentuk pencemaran lingkungan karena suara bising yang mengganggu indera pendengaran kita, sehingga membuat kita merasa nggak nyaman.

Batas aman pendengaran kita sebenarnya hanya 80 desibel. Jadi, bisa dibayangkan kalau melebihi batas, bisa berdampak buruk pada gendang telinga kita. Sayang, kita menganggap ini hal yang biasa, karena kita terbiasa mendengar suara atau bunyi keras, sehingga kurang peka dengan orang lain di sekitar kita.

Akibatnya...
  • Kemampuan pendengaran berkurang. Kondisi ini nggak bisa diukur hanya dengan kasat mata, melainkan hanya bisa kita rasakan. Salah satu cirinya, kita jadi kurang bisa menangkap suara yang pelan atau lirih. Misalnya, saat disapa atau dipanggil seseorang dari kejauhan kita kurang cepat merespon karena kemampuan mendengar kita semakin lama semakin berkurang.
  • Telinga berdenging. Pernah nggak merasakan ada suara gaung atau ada sesuatu yang bergetar di dalam telinga kita? Ini berarti ada gangguan dalam syaraf telinga kita, yang membuat telinga berdenging. Awalnya mungkin kita nggak sadar, tapi lama-kelamaan hal kondisi ini membuat kita risih dan terganggu.
  • Gangguan psikologis. Secara nggak langsung, polusi suara juga berpengaruh terhadap psikologis kita, lho. Seperti cepat marah dan kurang kosentrasi. Contohnya, saat malam tahun baru tetangga sebelah meniup terompet dengan kencang. Karena merasa terganggu, kita jadi cepat terpancing emosi.
  • Jam tidur berkurang. Saat tidur, kita membutuhkan ketenangan. Tapi apa yang terjadi jika ada suara berisik yang terdengar? Jam tidur kita pun jadi terganggu. Akibatnya tubuh menjadi cepat lelah, gampang stres dan mulai muncul berbagai macam penyakit seperti tekanan darah tinggi dan gangguan saraf jantung.
Makanya...
  • Kurangi kebiasaan mendengarkan musik dengan kencang, apalagi suaranya sampai terdengar orang lain. Pasang volume secukupnya, supaya kita tetap bisa menikmati alunan lagu tanpa membuat telinga terasa sakit.
  • Sekali-kali istirahatkan telinga dengan mengunjungi taman-taman atau tempat yang sunyi dan sepi yang membuat kita nyaman dan tenang. Misalnya berlibur ke daerah pegunungan, pantai atau daerah persawahan.
  • Lakukan medical examination secara berkala dan rutin untuk mencegah Noise Induces Hearing Lose atau ketulian akibat kebisingan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kamis, 23 Januari 2014

Awas Polusi Suara

Macet kadang bikin kita kesal, marah, campur aduk, deh!. Belum lagi bunyi klakson yang saling beradu selama perjalanan. Ada juga yang memilih menyalakan musik sekencang-kencangnya, seolah nggak peduli dengan pengendara lainnya. Bikin telinga kita sakit. Hati-hati, ketidaknyamanan ini termasuk polusi suara, lho. Efeknya bisa menyerang kesehatan kita.
Apa sih polusi suara?
Polusi suara merupakan salah satu bentuk pencemaran lingkungan karena suara bising yang mengganggu indera pendengaran kita, sehingga membuat kita merasa nggak nyaman.

Batas aman pendengaran kita sebenarnya hanya 80 desibel. Jadi, bisa dibayangkan kalau melebihi batas, bisa berdampak buruk pada gendang telinga kita. Sayang, kita menganggap ini hal yang biasa, karena kita terbiasa mendengar suara atau bunyi keras, sehingga kurang peka dengan orang lain di sekitar kita.

Akibatnya...
  • Kemampuan pendengaran berkurang. Kondisi ini nggak bisa diukur hanya dengan kasat mata, melainkan hanya bisa kita rasakan. Salah satu cirinya, kita jadi kurang bisa menangkap suara yang pelan atau lirih. Misalnya, saat disapa atau dipanggil seseorang dari kejauhan kita kurang cepat merespon karena kemampuan mendengar kita semakin lama semakin berkurang.
  • Telinga berdenging. Pernah nggak merasakan ada suara gaung atau ada sesuatu yang bergetar di dalam telinga kita? Ini berarti ada gangguan dalam syaraf telinga kita, yang membuat telinga berdenging. Awalnya mungkin kita nggak sadar, tapi lama-kelamaan hal kondisi ini membuat kita risih dan terganggu.
  • Gangguan psikologis. Secara nggak langsung, polusi suara juga berpengaruh terhadap psikologis kita, lho. Seperti cepat marah dan kurang kosentrasi. Contohnya, saat malam tahun baru tetangga sebelah meniup terompet dengan kencang. Karena merasa terganggu, kita jadi cepat terpancing emosi.
  • Jam tidur berkurang. Saat tidur, kita membutuhkan ketenangan. Tapi apa yang terjadi jika ada suara berisik yang terdengar? Jam tidur kita pun jadi terganggu. Akibatnya tubuh menjadi cepat lelah, gampang stres dan mulai muncul berbagai macam penyakit seperti tekanan darah tinggi dan gangguan saraf jantung.
Makanya...
  • Kurangi kebiasaan mendengarkan musik dengan kencang, apalagi suaranya sampai terdengar orang lain. Pasang volume secukupnya, supaya kita tetap bisa menikmati alunan lagu tanpa membuat telinga terasa sakit.
  • Sekali-kali istirahatkan telinga dengan mengunjungi taman-taman atau tempat yang sunyi dan sepi yang membuat kita nyaman dan tenang. Misalnya berlibur ke daerah pegunungan, pantai atau daerah persawahan.
  • Lakukan medical examination secara berkala dan rutin untuk mencegah Noise Induces Hearing Lose atau ketulian akibat kebisingan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar