Ngaku,
deh, kadang kita suka kebablasan makan heboh hingga perut rasanya mau
meledak. Hasilnya, kita pun mencari alasan pembenaran atas tindakan
kita. Eits, faktanya, tubuh bakal tetap melar, tuh. Cek, deh, fakta
berikut!
Kan, ‘Lemak baik’?
Selama ‘lemak baik’ seperti di dalam alpukat atau almond, sih, nggak apa-apa dimakan banyak!
Faktanya!
Lemak
tak jenuh tunggal (monounsaturated) and lemah tak jenuh ganda
(polyunsaturated) memang membantu mengurangi kolesterol dan menurunkan
risiko penyakit jantung dan stroke. Namun, tetap saja mereka berpotensi
membuat tubuh melar seperti lemak di dalam keju dan daging merah.
Idealnya,
sih, 30 persen kalori harus datang dari lemak, yang kurang dari 10%
diperoleh dari saturated. Artinya, sih, makan alpukat atau almond
secukupnya sah-sah saja. Tapi kalau memakannya seperti all you can eat
di buffet, big no no!
Kalap di Weekend Sah-sah Saja!
Berhubung sudah menahan nafsu makan selama hari kerja, di weekend makan pun menggila!
Faktanya!
Sesekali
menikmati makan enak, sih, nggak masalah. Lain halnya kalau makan
banyak selama dua hari berturut-turut. Menurut Walter Willet, MD,
profesor Harvard School of Public Health, kira-kira ada 3.500 kalori di
dalam satu pon lemak. Jadi kecuali kita membakar kalori lebih banyak
dari yang dimakan, artinya berat kita akan bertambah.
Willet
menambahkan kalau makan berlebihan akan membuat otak kita dan tubuh
nggak sinkron. Kita harus merasakan, tuh, kapan perut lapar, kapan perut
terasa kenyang agar kita tahu kapan saatnya berhenti isi perut.
Bisa digantikan dengan nge-gym!
Makan satu loyang pizza? Nggak masalah, kan, mau nge-gym!
Faktanya!
Sayangnya,
nih, kalori yang terbakar saat olahraga di gym tidaklah sama dengan
kalori yang masuk tubuh kita. Dua potong pizza, misalnya, mengandung 800
kalori. Namun, perempuan dengan berat tubuh 65 kg biasanya hanya dapat
membakar 400 kalori setelah satu jam aerobik.
Ada
masanya kita lebih lapar dibandingkan orang lain. Nah, ini biasanya
terjadi akibat kita kurang tidur. Yang pasti, sih, kita mesti membedakan
apa yang dibutuhkan tubuh dan mana yang diinginkan. Jika cukup makan
satu potong, ya, cukup satu potong—jangan membabatnya hingga satu
loyang!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Kamis, 03 Oktober 2013
3 Alasan Buruk Untuk Makan Berlebih
Ngaku,
deh, kadang kita suka kebablasan makan heboh hingga perut rasanya mau
meledak. Hasilnya, kita pun mencari alasan pembenaran atas tindakan
kita. Eits, faktanya, tubuh bakal tetap melar, tuh. Cek, deh, fakta
berikut!
Kan, ‘Lemak baik’?
Selama ‘lemak baik’ seperti di dalam alpukat atau almond, sih, nggak apa-apa dimakan banyak!
Faktanya!
Lemak tak jenuh tunggal (monounsaturated) and lemah tak jenuh ganda (polyunsaturated) memang membantu mengurangi kolesterol dan menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke. Namun, tetap saja mereka berpotensi membuat tubuh melar seperti lemak di dalam keju dan daging merah.
Idealnya, sih, 30 persen kalori harus datang dari lemak, yang kurang dari 10% diperoleh dari saturated. Artinya, sih, makan alpukat atau almond secukupnya sah-sah saja. Tapi kalau memakannya seperti all you can eat di buffet, big no no!
Kalap di Weekend Sah-sah Saja!
Berhubung sudah menahan nafsu makan selama hari kerja, di weekend makan pun menggila!
Faktanya!
Sesekali menikmati makan enak, sih, nggak masalah. Lain halnya kalau makan banyak selama dua hari berturut-turut. Menurut Walter Willet, MD, profesor Harvard School of Public Health, kira-kira ada 3.500 kalori di dalam satu pon lemak. Jadi kecuali kita membakar kalori lebih banyak dari yang dimakan, artinya berat kita akan bertambah.
Willet menambahkan kalau makan berlebihan akan membuat otak kita dan tubuh nggak sinkron. Kita harus merasakan, tuh, kapan perut lapar, kapan perut terasa kenyang agar kita tahu kapan saatnya berhenti isi perut.
Bisa digantikan dengan nge-gym!
Makan satu loyang pizza? Nggak masalah, kan, mau nge-gym!
Faktanya!
Sayangnya, nih, kalori yang terbakar saat olahraga di gym tidaklah sama dengan kalori yang masuk tubuh kita. Dua potong pizza, misalnya, mengandung 800 kalori. Namun, perempuan dengan berat tubuh 65 kg biasanya hanya dapat membakar 400 kalori setelah satu jam aerobik.
Ada masanya kita lebih lapar dibandingkan orang lain. Nah, ini biasanya terjadi akibat kita kurang tidur. Yang pasti, sih, kita mesti membedakan apa yang dibutuhkan tubuh dan mana yang diinginkan. Jika cukup makan satu potong, ya, cukup satu potong—jangan membabatnya hingga satu loyang!
Kan, ‘Lemak baik’?
Selama ‘lemak baik’ seperti di dalam alpukat atau almond, sih, nggak apa-apa dimakan banyak!
Faktanya!
Lemak tak jenuh tunggal (monounsaturated) and lemah tak jenuh ganda (polyunsaturated) memang membantu mengurangi kolesterol dan menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke. Namun, tetap saja mereka berpotensi membuat tubuh melar seperti lemak di dalam keju dan daging merah.
Idealnya, sih, 30 persen kalori harus datang dari lemak, yang kurang dari 10% diperoleh dari saturated. Artinya, sih, makan alpukat atau almond secukupnya sah-sah saja. Tapi kalau memakannya seperti all you can eat di buffet, big no no!
Kalap di Weekend Sah-sah Saja!
Berhubung sudah menahan nafsu makan selama hari kerja, di weekend makan pun menggila!
Faktanya!
Sesekali menikmati makan enak, sih, nggak masalah. Lain halnya kalau makan banyak selama dua hari berturut-turut. Menurut Walter Willet, MD, profesor Harvard School of Public Health, kira-kira ada 3.500 kalori di dalam satu pon lemak. Jadi kecuali kita membakar kalori lebih banyak dari yang dimakan, artinya berat kita akan bertambah.
Willet menambahkan kalau makan berlebihan akan membuat otak kita dan tubuh nggak sinkron. Kita harus merasakan, tuh, kapan perut lapar, kapan perut terasa kenyang agar kita tahu kapan saatnya berhenti isi perut.
Bisa digantikan dengan nge-gym!
Makan satu loyang pizza? Nggak masalah, kan, mau nge-gym!
Faktanya!
Sayangnya, nih, kalori yang terbakar saat olahraga di gym tidaklah sama dengan kalori yang masuk tubuh kita. Dua potong pizza, misalnya, mengandung 800 kalori. Namun, perempuan dengan berat tubuh 65 kg biasanya hanya dapat membakar 400 kalori setelah satu jam aerobik.
Ada masanya kita lebih lapar dibandingkan orang lain. Nah, ini biasanya terjadi akibat kita kurang tidur. Yang pasti, sih, kita mesti membedakan apa yang dibutuhkan tubuh dan mana yang diinginkan. Jika cukup makan satu potong, ya, cukup satu potong—jangan membabatnya hingga satu loyang!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar